Kemudian dilanjutkan dengan sajian tarian tradisional kontemporer “Journey of Fornas” yang menggambarkan perhelatan Fornas yang sudah dimulai sejak tahun 2011.
Ratusan penari menggunakan pakaian adat menampilkan tari-tarian khas daerah, mulai dari tarian ondel-ondel, tarian kuda lumping, hingga tarian dari Provinsi Bali. Tak ketinggalan, Sumatera Selatan sebagai tuan rumah juga menampilkan tarian khas daerahnya yang mengusung tema “United Musi River”.
Sebelumnya Creative Director Opening Ceremony FORNAS 2022 sekaligus mewakili eksekutif produser, Vina menjelaskan konsep opening yang diselenggarakan ini mengusung tema Transformasi Sungai Musi. Dimana menceritakan budaya Palembang mengenai Sungai Musi sebagai ikon-nya namun tidak menghilangkan esensi-esensi yang ada dengan menceritakan asal usul Sungai Musi hingga menceritakan sejarah bagaimana Sungai Musi bisa menjadi ikon pariwisata dengan jembatan Ampera.
Adapun cerita dan konsep tersebut tertuang dalam bentuk tarian kolosal dan drama Sendratasik yang secara kolaborasi melibatkan 400 penari dari sanggar dan sekolah yang ada di Sumsel serta penggiat-pengiat olahraga rekreasi di Sumsel.
Para penari ini secara intensif berlatih selama 14 hari di venue Dayung JSC.
“Nilai filosofis yang bisa digambarkan ialah semangat, sehat, bahagia, kerjasama dan kesatuan tersusun menjadi satu dalam 3 babak cerita” jelasnya.(rel)