Kabupaten Banyuasin Menuju Peringkat I Lumbung Pangan Nasional

Senin 14-02-2022,12:14 WIB

Oleh Septriansyah Hasbullah Amkaros S E Statistisi Ahli Pertama BPS Kabupaten Banyuasin

PANGAN merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan setiap individu dan sumber energi untuk memulai segala aktivitas Indonesia dalam Indeks Ketahanan Pangan Global 2021 Global Food Scurity Index 2021 menempati pringkat 69 dari 113 negara Posisi ini tidak terlalu bagus mengingat Indonesia merupakan negara ke 4 empat dengan jumlah penduduk terbanyak setelah China India dan Amerika Ini menjadi pekerjaaan rumah pemerintah mengingat ketahanan pangan menjadi hal yang penting di Indonesia Kabupaten Banyuasin yang secara geografis merupakan wilayah potensi pertanian dan perkebunan sangat berpeluang dalam ambil bagian menuntaskan pekerjaan rumah pemerintah tersebut Hal ini telah dibuktikan Pemerintah Kabupaten Banyuasin dimana pada tahun 2020 lalu Kabupaten Banyuasin berhasil menjadi Kabupaten penyumbang beras tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan dengan produksi padi 917 15 ribu ton GKG dan produksi beras sebesar 523 96 ribu ton dengan luas panen padi 211 18 ribu hektar Dengan hasil produksi tersebut Kabupaten Banyuasin dinobatkan menjadi lumbung pangan nomor satu di Provinsi Sumatera Selatan dan menjadi penyumbang pangan nasional tertinggi keempat di Indonesia setelah Kabupaten Indramayu Kabupaten Karawang dan Kabupaten Subang Kendati demikian di Kabupaten Banyuasin masih tersisa permasalahan dimana yang terjadi di Kabupaten Banyuasin adalah penurunan luas panen hal ini juga berimbas kepada hasil produksi padi Tahun 2021 hasil produksi padi sebesar 892 28 ribu ton GKG turun sebesar 24 87 ribu ton atau 2 71 persen dari tahun 2020 Jika dilihat dari sisi lain rata rata produktivitas padi dua tahun terakhir mengalami kenaikan Pada tahun 2020 produktivitas padi di Kabupaten Banyuasin sebesar 43 86 kuintal per hektar menjadi 48 27 kuintal per hektar di tahun 2021 atau naik 4 41 kuintal per hektarnya Persoalan tersebut tentu saja dapat mempengaruhi ketahanan pangan nasional jika ketahanan pangan terancam situasi politik akan ikut terganggu Efek domino pada kacaunya sistem perekonomian tentu akan menghantam harga pangan jika ketersediaannya tidak dijaga Kekacauan pangan ini bisa berpotensi merusak stabilitas politik yang ada kestabilan pangan suatu negara sangat wajib diperhatikan Tahun 2021 Badan Pusat Statistik BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni tumbuh sebesar 1 84 persen year on year lebih cepat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 1 77 persen year on year Sektor pertanian ikut andil menyumbang sebesar 13 28 persen hal ini menempatkan sektor pertanian menjadi sektor dengan peranan terbesar kedua dalam pembentukan Produk Domestik Bruto PDB Indonesia Mengingat pentingnya peran sektor pertanian sehingga dapat memberikan pandangan kepada seluruh masyarakat bahwa potensi pengembangan pertanian Indonesia tentunya sangat berpeluang besar untuk menguasai pasar Asia Pemerintah Indonesia menargetkan akan menjadikan Indonesia sendiri sebagai lumbung pangan dunia di tahun 2045 Salah satu strategi Kementerian Pertanian Kementan untuk mewujudkan target Indonesia menjadi lumbung pangan dunia adalah Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani SERASI yang dimulai tahun 2019 Program SERASI adalah optimalisasi lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani melalui bantuan pengembangan sistem irigasi di lahan rawa dan komoditas pertanian serta pengembangan teknologi pertanian Fokus kegiatan yang dilaksanakan pada program SERASI ini meliputi perbaikan infrastruktur jaringan tata air tanggul jalan usaha tani pintu air pompanisasi alsintan dan saprodi serta eskavator Selain tanaman padi pada program SERASI ini akan dikembangkan komoditas lainnya seperti ikan ternak bebek tanaman hortikultura sayuran dan jeruk sehingga terdapat diversifikasi pendapatan petani Dengan Program SERASI diharapkan mampu menjadikan lahan rawa pasang surut sebagai lumbung pangan Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani Program SERASI ini meliputi Propinsi Sumatera Selatan Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan Berdasarkan data BPS Propinsi Sumatera Selatan tahun 2021 merupakan penghasil beras tertinggi kelima di Indonesia dengan produksi beras sebesar 2 54 juta ton lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang mencapai 2 74 juta ton Penurunan produksi beras dikarenakan menurunnya luas panen di tahun 2021 yakni sebesar 492 04 ribu hektar sedangkan tahun 2020 luas panen padi di Propinsi Sumatera Selatan mencapai 551 32 ribu hektar Namun penurunan luas panen ini tidak menggoyahkan posisi Sumatera Selatan sebagai penghasil beras tertinggi kelima di Indonesia atau penghasil beras terbesar di Pulau Sumatera Tetapi ada keinginan Gubernur Sumatera Selatan untuk mendongkrak produksi pertanian saat ini dari urutan ke lima menjadi tiga besar nasional Intervensi dari pemerintah pusat dan daerah melalui Program SERASI memberikan secercah harapan bagi petani Dengan wilayah yang luas dan potensi lebak rawa yang besar program ini merupakan tantangan yang menarik bagi Kabupaten Banyuasin untuk menjadi lebih baik lagi menjadi penyumbang Lumbung Pangan Nasional Pemerintah daerah kementrian pertanian dan dinas pertanian setempat melalui penyuluh pertanian dapat bekerjasama dan mengawal program ini dengan baik sehingga Lumbung Padi Nasional dapat terwujud Dengan berbagai inovasi teknologi pertanian intervensi yang intense dan kebijakan di bidang pertanian bukan tidak mungkin menjadikan Kabupaten Banyuasin lumbung pangan nomor satu tingkat nasional

Tags :
Kategori :

Terkait