Dari Dapur Rumah ke Pasar Global, Usaha Sambal Ini Tumbuh Lewat Pemberdayaan BRI
--Foto BRI
HARIANBANYUASIN.COM - Transformasi sebuah usaha keluarga menjadi merek lokal yang diperhitungkan secara nasional bukanlah perkara mudah.
Namun, Sri Kustamaji, pemilik Pelita Lumpang Mas, berhasil membuktikan bahwa dengan inovasi, kerja keras, dan dukungan yang tepat, produk tradisional pun bisa menembus pasar modern.
Usaha sambal pecel ini berawal dari tangan dingin sang ayah, Sri Suharto, yang merintis usahanya pada awal 1990-an di Pacitan, Jawa Timur.
BACA JUGA:Beri Kemudahan dan Kenyamanan Bertransaksi, Pengguna BRImo Tumbuh 21,2% Capai 42,7 Juta User
Saat itu, proses produksi dilakukan sepenuhnya secara manual, dengan kemasan plastik sederhana dan label fotokopi.
Pada awal 2000-an, tongkat estafet usaha berpindah ke Sri Kustamaji.
Ia memutuskan untuk melakukan transformasi total pada kemasan, desain logo, serta variasi produknya agar lebih sesuai dengan selera pasar masa kini.
BACA JUGA:BRI Dukung Pengembangan Koperasi Desa Merah Putih Melalui Pemberdayaan dan Layanan AgenBRILink
Langkah berani ini membuahkan hasil.
Pelita Lumpang Mas kini menjadi salah satu produk sambal khas Pacitan yang memiliki daya saing tinggi, bahkan mampu menembus pasar nasional dengan omzet bulanan yang telah mencapai ratusan juta rupiah.
“Kami ingin membawa kekhasan sambal pecel Pacitan ke seluruh Indonesia,” ujar Sri Kustamaji.
Sumber: