Banyuasin Kokoh Jadi Lumbung Pangan Nasional, Produksi Padi Capai 1,16 Juta Ton
Bupati Banyuasin saat panen padi belum lama ini--
HARIANBANYUASIN.COM – Kabupaten Banyuasin kembali menorehkan prestasi gemilang di sektor pertanian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, Banyuasin kini menempati posisi nomor dua Lumbung Pangan Nasional dengan produksi padi mencapai 1.163.416 ton gabah kering giling (GKG).
Capaian ini mengungguli Kabupaten Karawang, Jawa Barat (911.565 ton/GKG) dan hanya berada di bawah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (1.253.718 ton/GKG).
Tak hanya itu, untuk kategori luas panen, Banyuasin bahkan menjadi nomor satu terbesar di Indonesia dengan total 228.183 hektare. Angka ini melampaui Indramayu (197.335 ha) dan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (180.696 ha).
BACA JUGA:CKG Hadir di 33 Puskesmas, Banyuasin Mantapkan Komitmen Kesehatan untuk Semua
Bupati Banyuasin, Dr. H. Askolani, SH., MH, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. Menurutnya, keberhasilan tersebut merupakan buah kerja keras bersama antara pemerintah, petani, dan seluruh pemangku kepentingan.
“Pada tahun 2024 kita telah mengoptimalkan lahan rawa seluas 11.700 hektare, dan di tahun 2025 kita lanjutkan dengan 23.538 hektare. Alhamdulillah, hasilnya Banyuasin bisa menempati posisi kedua lumbung pangan nasional,” ungkap Askolani didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Banyuasin, Sarip, SP., MM.
Data menunjukkan, Kabupaten Banyuasin memiliki Luas Baku Sawah (LBS) 189.345 hektare, terdiri atas sawah pasang surut 164.410 ha, sawah lebak 23.737 ha, dengan tambahan luas tanam 232.979 ha. Dari potensi tersebut, Banyuasin mampu menghasilkan 647.974 ton beras.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan penuh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kementerian Pertanian. Banyuasin rutin mendapatkan bantuan sarana produksi berupa benih unggul, dolomit, hingga pestisida.
Pemkab Banyuasin juga mendorong percepatan tanam bersama Brigade Pangan dan kelompok tani yang dilaksanakan mulai September ini. Evaluasi harian terkait tambahan luas tanam pun dilakukan bersama Tim LTT Kabupaten serta Kementerian Pertanian untuk memastikan produksi dapat terukur dengan baik.
Selain fokus pada padi, Banyuasin kini juga mendorong petani untuk menanam jagung pakan di wilayah seperti Kecamatan Tanjung Lago dan Muara Sugihan. Jagung dinilai memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan bisa menjadi penopang ketahanan pangan.
Petani pun digalakkan menanam ubi kayu atau singkong di sepanjang pematang sawah dan tanggul irigasi sebagai bagian dari program diversifikasi pangan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Banyuasin, Sarip, menegaskan bahwa hampir 50% serapan Bulog di Sumatera Selatan berasal dari Banyuasin. Dari total penugasan Bulog sebanyak 166.000 ton beras, Banyuasin menyumbang sekitar 78.047 ton beras setara.
Sumber: